Dewi Keberuntungan ( Kharisma Nur Aulia )

Rabu, 14 September 2011

CARA MENGUJI TES CALON KEPALA SEKOLAH YANG AMANAH


CARA MENGUJI TES CALON KEPALA SEKOLAH YANG AMANAH
Oleh : TOMY CANDRA, S.Pd

Menjadi kepala sekolah bukanlah perkara mudah harus melalui ujian tes yang bermacam – macam , tetapi yang terjadi sekarang adalah bukan hanya melalui tes saja tetapi juga politik uang alias SUAP    ( sogokan, upeti, amplop, dan parsel ). Inilah yang sekarang banyak melahirkan kepsek yang KORUP. Keadaan seperti ini menghambat kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan di indonesia, belum lagi baru menjabat mereka harus ngebalikin modal yang udah di keluarkan dari koceknya sampai kondisi balik modal. Ini berarti tidak memikirkan tugasnya untuk memajukan dan mensejahterakan sekolah serta pegawai di dalamnya. Sekolah hanya di jadikan lahan untuk mencari kekayaan di atas penderitaan murid dan para guru, yang merupakan elemen terpenting dalam kemajuan dunia pendidikan di indonesia. Bukan hanya itu saja kebanyakan mereka  yang baru di angkat rata-rata pada awal tugasnya banyak menyampaikan program-program yang muluk-muluk, yang sebenarnya itu hanyalah sebuah eksperimen untuk menguji kemampuannya, akibat dari itu yang menderita adalah para guru dan siswa yang harus mengimbangi segala keinginannya seperti anak balita yang menginginkan mainan baru dan harus di turuti segala keinginannya. Belum lagi banyak dari mereka yang memiliki karakter sebagai berikut;
  1. Tidak dapat mengendalikan emosinya alias Emosional = marah-marah tanpa pandang bulu.
  2. Mengumbar janji di depan rapat Dinas alias munafik,
  3. Gajih dan tunjangan tidak pernah ada cukupnya.
  4. Suka motong gaji guru tanpa sebab
  5. Kurang memahami administrasi Kurikulum sehingga tidak mengerti KTSP.
  6. Kurang memahami IT alias GAPTEK.
  7. Jarang ada disekolah, alasan ketemu anggota dewan.
  8. Upacara kesiangan datang marah-marah
  9. Menjelekan martabat guru di depan siswa ataupun pada rapat komite.
  10. PDRD ( Pelit Didalem Royal Diluar )
  11. Pikun lemah ingatan sehingga lupa agenda kerjanya.
  12. Penyakitan, sebentar-sebentar dirawat lalu telpon bendahara sekolah menjenguk.
  13. Rapat Dinas yang tidak  jelas menguras Keuangan Sekolah.
  14. berkarakter ganda alias punya dua perintah yang berubah-ubah hari ini A besok B membuat bingung bawahan.
Inilah karakter yang pada akhirnya membuat dunia pendidikan semakin kacau balau dan menambah penderitaan para guru dan seluruh elemen sekolah. Memang tidak semua kepala sekolah seperti itu, tapi dari pengalaman yang saya jumpai di lapangan kebanyakan ada yang memiliki beberapa karakter di atas.
Berikut beberapa 7 formula Cara mengetes calon kepala sekolah yang amanah

1.      Tes kejiwaan = maksudnya tidak boleh ada calon kepala sekolah yang ada gangguan jiwa alias Gokil caranya di suruh bersosialisasi dengan orang gila di RS Jiwa selama 6 bulan, kalo dia berbaur dengan mereka berarti dia ada indikasi gila tapi kalau dia diam saja sulit berbaur, berarti dia waras.
2.      Tes korupsi = di suruh masuk kedalam ruangan yang penuh uang, emas, berlian, dan cek senilai 1 milyar dia mau pilih yg mana, kalau pilih cek berarti dia koruptor yang bermain cantik kalo pilih uang berarti dia koruptor yang bermain kasar alias terang-terangan, kalau ga pilih semua dia orang yang jujur, kalau pilih semua dia orang yang rakus tamak dengan harta.
3.      Tes Disiplin = di suruh masuk pelatihan di Markas Besar Angkatan Darat selama 6 bulan agar terbentuk karakter yang di siplin kerja (tepat waktu, cinta sekolah, hormat menghormati, dan melindung aset-aset negara di sekolah). Jadi selalu ada di sekolah pada saat di butuhkan, dan jika tidak ada di sekolah maka dengan laporan yang jelas.
4.      Tes Kepribadian = di kasih uang sebanyak 10 juta per orang kemudian di suruh belanja di MALL , kalau di pilih baju, dan perhiasan berarti dia orang yang memperhatikan penampilan, maunya rapih. kalau pilih HP berarti dia orang yang suka berhubungan dengan orang banyak, pandai ngelobi ,menjalin komunikasi, kalau pilih laptop berarti dia suka mendesain, memikirkan ide, merancang dan tentunya memiliki pengetahuan teknologi IT. Kalau beli semuanya berarti dia memliki karakter yang baik, tapi kalau ga beli semuanya berarti dia memiliki karakter pelit alias medit. Kalau bilang beli padahal tidak berarti seorang pembohong,
5.      Tes Keyakinan dan kepercayaan = bagi yang muslim di suruh masuk Pesantren selama 6 bulan, membaca alquran sampai khatam , sholat 5 waktu yang wajib dan yang sunnah, zikir, membaca doa, ceramah agama ,puasa senin kamis, sedekah ke pakir miskin kalau bisa melewati itu maka dia layak, kalau ga bisa melewati itu berarti tidak layak menjadi kepala sekolah.
6.      Tes keperdulian = di ajak melihat panti asuhan, rumah jompo, penyandang cacat, tukang minta-minta, anak jalanan, pengamen cilik. Kalau dia diam saja berarti dia sosok yang kejam kurang perduli dengan bawahan , kalau dia menyapa atau menjabat tangan artinya dia baru punya niat saja untuk membantu, kalau dia memberikan sedekah berarti dia sosok yang dermawan perduli dengan bawahan. Kalau dia hanya sambutan dan menceramahi berarti dia pembohong pengumbar janji.
7.      Tes mental Keberanian = di suruh masuk kandang macan 5 jam dari jam 12.00 malam s/d jam 05.00 subuh. Kalau bisa melawati itu dia adalah orang yang tangguh, sabar dan kuat menghadapi tantangan dan persoalan di sekolah.

Demikianlah beberapa cara yang dapat saya informasikan kepada anda, mudah-mudahan bermanfaat, bagi pembaca yang bersangkutan dengan hal tersebut, saya harap jangan marah dan tersinggung karena tulisan ini hal candaan dan selentingan humor, saya mohon maaf... wassallam.